Senin, 09 Desember 2013

Sabar



Apa itu Sabar ?????
Sabar adalah keteguhan hati (istiqomah). Menurut agama, sabar berarti keteguhan hati dalam menghadapi kesulitan dan bahaya atau dalam memperoleh kelapangan dan kecukupan, juga keteguhan hati dalam meneruskan pekerjaan dan melanj utkan perjuangan. Ungkapan Al Qur' an tentang sabar, cukup banyak ditemukan, antara lain sabar menghadapi cobaan (QS Ali Imran 120), sabar mengendalikan hawa nafsu (An Nisaa: 25), sabar menyampaikan kebenaran (Al A'raf 87), sabar melawan musuh (Al Anfal 65). Sabar merupakan salah satu sifat mulia yang harus dimiliki oleh seseorang untuk mencapai derajat keimanan. Imam Ghazali dalam Ihva Ulum al-Din berkata : Sabar itu separo dari iman. Sikap sabar amatlah dibutuhkan, karena kehidupan ini merupakan arena perjuangan yang tidak sedikit membutuhkan pikiran, tenaga bahkan nyawa sekalipun. Dengan sabar diharapkan seseorang dapat memiliki keteguhan hati dan keikhlasan dalam menjalankan perintah dan menghadapi cobaan dari Allah Taala. Imam Ghozali juga berpendapat bahwa di dunia ini terdapat dua hal yang mengiringi hidup manusia. Pertama, sesuatu yang sesuai dengan kemauan dan kehendak hati, seperti kepemilikan harta,pangkat, kesehatan, kehormatan dan semua yang berkenaan dengan kenikmatan hidup. Kedua,sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak bahkan amat dibenci, seperti penderitaan karena sakit, fakir dan miskin, kehinaan dan lain sebagainya.

Nabi Muhammad saw bersabda : "Saya tidak khawatir bahaya kefakiran atas kamu sekalian, tapi yang saya khawatirkan adalah kenik matan." (HRAhmad bin Hanbal). Semangat sabar adalah semangat yang berperan untuk membangkitkan ruh kerja dengan tetap berpegang teguh pada prinsip kebenaran dan kejujuran. Sebab, tidak sedikit orang menjual agama,iman dan dirinya demi mewujudkan kebutuhan hidup. Menurut ulama,sabar terbagi atas tiga tingkatan. Pertama,sabar dalam ketaatan,yaitu sikap sabar yang melahirkan kepatuhan kepada Allah,dengan tidak merasa terpaksa,tidak merasa kesal dan tidak merasa malas dalam menj alankan perintah-Nya,tetapi justru memunculkan rasa cinta,senang,bahagia di dalam dirinya. (QS Al Mudassir 7). Kedua, sabar menj auhi larangan Allah,yaitu menyadari bahwa ditinggalkannya suatu larangan,bukan karena factor malu sesama teman atau orang lain dan bukan pula karena takut ancaman dan siksaan penjara,melainkan karena malu dan takut kepada Allah semata.(QS al Ahzab 39). Ketiga,sabar terhadap musibah/takdir Allah,tanpa harus berkeluh kesah serta meyakini bahwa semua itu ada hikmahnya.(QS al-Tagabun 11). Mudah­-mudahan sebagai Muslim bisa melaksanakan.