Sabtu, 29 Oktober 2016

Tidur


Dalam beberapa riwayat dinyatakan bahwa Rasul tidur menghadap ke kiblat, dan seringkali meniduri tangan kanan Beliau (menjadikan tangan kanannya sebagai bantal). Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa salah seorang sahabat Nabi saw bernama Albara' bin 'Azib, pernah diajar oleh Rasul cara berbaring untuk tidur dan doa sebelum tidur. Sabda beliau : "Kalau engkau akan ke pembaringanmu, maka berwudlulah sebagaimana wudlumu untuk salat. Kemudian berbaringlah (ke arah kiblat) di sisi sebelah kananmu, dan berdoalah, "Ya. Allah, aku hadapkan wajahku kepada-Mu. Aku kembalikan urusanku kepada-Mu, aku sandarkan punggungku (kekuatanku) kepada-Mu, dalam keadaan mengharap dan takut kepada-Mu, tiada tempat berlindung, tidak juga tempat memperoleh keselamatan kecuali kepada-Mu. Aku percaya kitab-Mu yang Engkau turunkan dan Nabi-Mu yang Engkau utus." Sabda Nabi saw selanjutnya: "Jika seandainya engkau meninggal pada malam itu (dengan berbaring demikian dan membaca doa ini), maka engkau meninggal atas fitrah (kesucian). Dan jika engkau bangun paginya, maka engkau dalam keadaan baik." (HR Bukhari dan Muslim). Terbaca di atas bahwa posisi tidur yang dianjurkan Nabi bukannya terlentang mengarah ke atas, tidak juga miring sehingga menekan arah badan kiri, tetapi arah sebelah kanan, sambil mengarah ke kiblat (sesuai bunyi doa di atas :"Aku menghadapkan wajahku kepada­ Mu"). Sementara dokter berpendapat bahwa cara tersebut menjadikan posisi jantung yang berada di sebelah kiri dada tidak tertekan, sehingga dapat memberi keleluasaan dan kenyamanan dalam tidur. Nah, aturlah kamar dan cara tidur Anda sehingga sesuai dengan petunjuk di atas. Diantara kita mungkin ada yang agak sulit tidur karena usia lanjut atau karena memikirkan hal yang tidak kita inginkan, maka bacalah ayat-ayat suci Al Quran, diantaranya Al Fatihah, Al Kafirun, Al Ikhlas, An Nas dan ayat Kursi. Dengan membaca surat-surat tersebut hati menjadi mengingat Allah, sehingga kadang-kadang sebelum bacaan yang kita rencanakan kita sudah tertidur.

Tidak ada kekayaan yang lebih utama dari kesehatan, tidak ada kenikmatan yang melebihi keindahan jiwa dan tidak ada keindahan yang melebihi kesempurnaan akal.

Kemurahan hati yang utama ialah, berakhlak baik kepada orang yang anda benci, bersedekah kepada orang yang kurang anda sukai, berkawan baik dengan orang yang kurang anda sukai dan memberi maaf kepada kawan-kawan anda atas kesalahannya.


Apabila seorang wanita berbicara maka dengarkanlah apa yang diucapkan oleh ke dua matanya.